Forosla.com - Baru-baru ini, investasi menjadi salah satu tren di dunia keuangan yang membuat siapa pun tertarik untuk terlibat di dalamnya. Tak hanya orang dewasa, anak muda pun kini mulai terbiasa berinvestasi sehingga tertarik menjadi investor sejak dini.
Jadi apa itu investor? Jika Anda adalah seseorang yang
tertarik untuk menjadi seorang investor, pastikan terlebih dahulu Anda memahami
apa itu investor, risiko yang mungkin dihadapi, dan langkah apa yang perlu Anda
ambil untuk menjadi investor yang sukses.
Apa Itu Investor ?
Investor adalah setiap orang atau perusahaan yang
menginvestasikan asetnya sebagai modal untuk menerima pengembalian dalam bentuk
pengembalian atau dividen. Tingkat pengembalian atau keuntungan yang diperoleh
setiap investor berbeda-beda, tergantung pada instrumen keuangan yang dipilih.
Dengan menanamkan modal dalam bentuk investasi, investor
tidak hanya dapat mengelola keuangannya dengan baik tetapi juga mencapai tujuan
keuangannya. Tujuan keuangan yang dimaksud antara lain tabungan pensiun, dana
pendidikan, atau tambahan aset dari waktu ke waktu.
Tergantung pada instrumennya, ada beberapa jenis investasi
yang biasanya dipilih investor. Beberapa instrumen tersebut antara lain saham,
obligasi, komoditas, reksa dana, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF),
valuta asing, emas, perak, dana pensiun, properti dan masih banyak lagi.
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, investor perlu
memilih strategi investasi yang tepat. Strategi dapat ditentukan dengan
menganalisis peluang investasi dari berbagai perspektif, seperti profil risiko
dan pengembalian finansial.
Perlu diingat bahwa investor berbeda dengan trader meskipun
mereka bermain di dunia saham. Perbedaannya terletak pada lamanya waktu aset
tersebut disimpan. Investor akan memainkan saham dalam jangka panjang, antara
5-10 tahun. Sementara itu, pedagang biasanya menjual kembali aset yang mereka
miliki dalam jangka pendek atau pendek.
Pengembalian finansial yang diperoleh investor biasanya
diperoleh dari penggunaan modal sebagai investasi ekuitas atau utang.
Penyertaan modal mengacu pada kepemilikan saham dalam bentuk saham perusahaan
dengan dividen dalam bentuk dividen, sedangkan investasi hutang dalam bentuk
pinjaman yang diberikan kepada individu atau perusahaan lain, atau dalam bentuk
obligasi, yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Keuntungan yang
diperoleh dari investasi berupa hutang adalah bunga yang dibayarkan oleh
peminjam dengan modal berupa voucher.
Baca Juga : Manfaat Pasar Modal Bagi Investor
Jenis Risiko Investasi
Setelah memahami apa itu investor, ketika Anda tahu apa
risiko berinvestasi. Risiko investasi adalah situasi di mana investor cenderung
mengalami kerugian dari kegiatan investasinya. Hal ini dapat terjadi jika
keuntungan atau imbal hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang
diharapkan atau menyimpang dari rencana investasi.
Tingkat risiko dalam suatu investasi berbanding lurus dengan
tingkat keuntungan. Semakin tinggi keuntungan yang bisa diperoleh, maka semakin
tinggi pula tingkat risiko yang mungkin terjadi. Sebaliknya, semakin rendah
tingkat keuntungan, semakin rendah tingkat risikonya.
Oleh karena itu, investor harus memahami profil risikonya
sendiri untuk menentukan instrumen yang tepat untuk digunakan sebagai aset
investasi. Misalnya, risiko investasi dapat terjadi dalam bentuk kerugian modal
pada saham karena nilai jual lebih kecil dari nilai beli saham.
Untuk lebih memahami profil risiko dan mengurangi terjadinya
risiko tersebut, pelajari tujuh jenis risiko investasi berikut ini.
1. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah fluktuasi atau fluktuasi nilai aset di
pasar akibat perubahan sentimen pasar keuangan, seperti saham dan obligasi.
Perubahan tersebut biasanya terjadi karena faktor-faktor tertentu, seperti
perubahan politik, ekonomi, sosial dan lainnya.
2. Risiko Likuiditas
Jenis risiko berikutnya adalah risiko likuiditas, yaitu
potensi kerugian yang timbul karena sulitnya ketersediaan uang tunai pada waktu
tertentu. Risiko ini biasanya terjadi karena tidak ada pihak yang berniat
membeli aset pemberi pinjaman di pasar.
3. Risiko Negara
Risiko negara juga dikenal sebagai risiko politik. Seperti
namanya, potensi kerugian ini disebabkan oleh kondisi politik yang mempengaruhi
perekonomian negara, termasuk investasi. Dengan adanya perubahan kebijakan
investasi, maka perubahan potensi keuntungan dan risiko dalam berinvestasi
secara otomatis akan terjadi.
4. Risiko Suku Bunga
Kenaikan suku bunga adalah alasan penurunan nilai relatif
aset investasi, seperti obligasi atau pinjaman. Meskipun tingkat bunga
meningkat, hasil investasi dan nilai obligasi berbunga akan menurun sehingga
investasi yang berinvestasi pada instrumen ini dapat mengalami kerugian.
5. Risiko Inflasi
Risiko ini sering disebut sebagai risiko daya beli karena
mempengaruhi daya beli investor atas aset investasi. Penyebabnya adalah inflasi
yang membuat nilai moneter dari investasi yang dilakukan hari ini tidak dapat
memenuhi kebutuhan nilai yang lebih tinggi di masa depan.
6. Risiko Valuta Asing
Jenis risiko ini termasuk dalam risiko investasi jangka
pendek yang berkaitan erat dengan fluktuasi nilai mata uang suatu negara
terhadap negara lain. Risiko ini juga sering disebut risiko mata uang karena
perubahan nilai mata uang asing di pasar tidak sesuai dengan nilai yang
diharapkan.
7. Risiko Reinvestasi
Risiko ini terjadi ketika pendapatan dari suatu aset
mengharuskan investor untuk menginvestasikan kembali modalnya sehingga arus kas
dari investasi tersebut menghasilkan keuntungan yang lebih sedikit setelah
menginvestasikannya kembali dalam produk atau instrumen baru.
Baca Juga : Jenis Investasi Yang Wajib Investor Pemula Ketahui
Tips Sukses Berinvestasi
Selain memahami apa itu investor dan risiko apa yang mungkin
dihadapi, Anda juga perlu mengetahui langkah apa yang bisa dilakukan untuk
mengurangi kerugian dan meningkatkan tingkat keuntungan. Berikut beberapa tips
investasi sukses yang bisa Anda terapkan.
1. Edukasi
Edukasi diri Anda dengan mempelajari arti, cara kerjanya,
jenis alat investasi dan profil risiko Anda. Dengan memahami segala seluk beluk
berinvestasi, Anda dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli suatu
aset atau berinvestasi dan kapan waktu terbaik untuk mengambil keuntungan atau
menarik modal.
2. Tentukan Sistem Pengelolaan Dana
Dengan memilih sistem pengelolaan reksa dana yang tepat,
Anda bisa memaksimalkan keuntungan yang bisa diperoleh. Dalam hal ini, ada dua
sistem pengelolaan dana investasi yang dapat Anda pilih, menggunakan kemampuan
Anda sendiri atau menyewa jasa profesional dengan syarat Anda harus membayar
biaya untuk mengelola dana tersebut.
3. Mulai Sekarang
Jangan menunggu aset Anda perlahan-lahan menurun!
Investasikan sesegera mungkin meskipun modal Anda masih sangat kecil. Sebagai
langkah awal, Anda bisa berinvestasi reksa dana mulai dari Rp10.000 saja di
aplikasi investasi BMoney.
Selain bisa memulai investasi dengan modal kecil, Anda juga
bisa dengan mudah mengaksesnya melalui smartphone Anda. Jadi, jangan lupa untuk
mengunduh aplikasi dari Play Store atau App Store.
4. Siapkan Rencana Cadangan
Untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi saat berinvestasi,
tentunya Anda harus memiliki rencana cadangan. Hal ini diperlukan karena
aktivitas investasi tidak lepas dari risiko, sehingga Anda harus realistis
dalam menetapkan target keuntungan berdasarkan tingkat kerugian yang mungkin
terjadi.
5. Konsisten dan Sabar
Keuntungan dari kegiatan investasi tidak dapat segera
direalisasikan. Oleh karena itu, investor harus melakukan ini terus menerus dan
bersabar dalam menuai hasilnya. Oleh karena itu, pastikan untuk berhati-hati
ketika Anda memutuskan untuk membeli atau menjual aset yang Anda miliki.
Kesimpulan
Demikian penjelasan mengenai apa itu investor, jenis risiko
yang mungkin dihadapi investor, dan strategi yang tepat untuk mengantisipasi
risiko yang mungkin terjadi. Selamat berinvestasi!