Forosla.com - Berinvestasi sangat umum hari ini. Tidak sedikit orang yang mencari informasi mendalam tentang apa itu investasi, manfaat, cara kerjanya, dan jenis-jenis instrumen yang biasa digunakan sebagai wahana investasi.
Dengan semakin banyak informasi tentang investasi perdagangan di komunitas, semakin banyak orang juga mencoba mencari tahu alat investasi mana yang tepat untuk mereka.
Salah satu kendaraan investasi yang layak dipertimbangkan adalah saham. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa ada berbagai jenis saham, karakteristiknya, cara kerjanya, dan potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari masing-masing jenis saham tersebut.
Misalnya, saham biasa atau common stock sering dijadikan alternatif bagi investor untuk berinvestasi. Hal ini karena saham biasa merupakan salah satu jenis sarana investasi yang umum ditemui dan dipelajari oleh masyarakat serta menawarkan banyak keuntungan yang menjanjikan.
Pengertian Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa atau common stock adalah saham yang biasanya dijadikan sebagai alternatif penyertaan pokok dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Saham biasa merupakan salah satu jenis sarana investasi yang sangat digemari masyarakat karena keuntungan berupa kepemilikan aset dan pembagian deviden yang akan diperoleh nantinya.
Dengan bukti kepemilikan aset dalam perusahaan, pemegang saham biasa dapat memiliki hak untuk menyampaikan aspirasinya dalam menetapkan kebijakan yang terkait dengan perusahaan.
Namun, tentu saja ada risiko yang harus bersedia diterima oleh pemegang saham biasa dibandingkan dengan sarana investasi serupa lainnya, seperti kepemilikan obligasi atau surat utang.
Berbeda dengan saham preferen yang menempatkan investor pada posisi paling prioritas dalam pembagian dividen, saham biasa justru membayar dividen dengan nilai nominal yang bergantung pada jumlah kepemilikan saham preferen.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa investor yang berinvestasi pada saham biasa hanya akan mendapatkan deviden atau deviden perusahaan setelah membayar pemegang saham preferen.
Karakteristik Common Stock
Tentunya setiap jenis saham memiliki ciri khasnya masing-masing, termasuk saham biasa. Berikut beberapa ciri-ciri saham biasa.
1. Ketersediaan
Salah satu karakteristik yang paling diinginkan dari saham biasa adalah ketersediaannya. Saham biasa selalu tersedia dan siap dibeli setiap saat oleh investor sehingga pemodal ventura yang ingin memiliki aset perusahaan dapat membeli jenis saham ini kapan saja. Berbeda dengan saham preferen, yang tidak hanya diperdagangkan.
2. Hak Pilih
Dalam sebuah perusahaan, tentunya akan ada keputusan yang diambil melalui keterlibatan pemegang saham. Kini, pemegang saham biasa juga memiliki hak suara dalam memilih anggota atau dewan direksi serta dalam memutuskan kegiatan usaha yang akan dilakukan perusahaan, seperti akuisisi, merger, atau pemecahan saham.
3. Pembagian Dividen
Meskipun berhak atas dividen, ada juga beberapa perusahaan yang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham biasa. Namun, kemungkinan pemegang saham biasa menerima dividen tetap ada, apalagi jika pemegang saham preferen sudah menerimanya.
Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen
Sebagaimana dijelaskan di atas, salah satu perbedaan antara saham preferen dan saham biasa adalah pembagian dividen dan kemungkinan pemegang saham menjadi pemilik aset perusahaan. Berikut penjelasannya.
1. Total Keuntungan
Keuntungan atau dividen yang diberikan kepada pemegang saham biasa merupakan variabel dinamis dan dapat berubah sesuai dengan keputusan pemegang otoritas yang lebih tinggi dalam perusahaan.
Jika keuntungan atau dividen kepada pemegang saham preferen ditetapkan sebagai pembayaran kupon dalam investasi obligasi, maka dividen kepada pemegang saham biasa hanya dapat ditentukan setelah dividen kepada pemegang saham preferen.
2. Lebih Sedikit Risiko
Jika perusahaan bangkrut atau pailit, pemilik saham preferen berhak menuntut sisa kekayaan perusahaan. Berbeda dengan pemegang saham biasa yang dapat memperoleh sisa kekayaan hanya setelah perusahaan membayar semua hutangnya dan membagikan sisa dana sesuai dengan proporsi hak kepada pemegang saham preferen.
3. Dibs Pada Dividen
Pada saat pembagian dividen, pemilik saham preferen adalah pihak yang akan menerima pembayaran terlebih dahulu. Setelah itu, pemegang saham biasa akan mendapatkannya.
Jika perusahaan memutuskan untuk menunda dividen, dividen yang diberikan kepada pemegang saham preferen akan bertambah. Sedangkan jika perusahaan tetap membagikan dividen, maka pemegang saham preferen akan dibayar terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa.
4. Konversi Terhadapat Jenis Saham
Investor yang memiliki saham preferen memiliki kesempatan untuk mengubah saham yang dimilikinya menjadi saham biasa. Perubahan ini biasa disebut sebagai saham preferen konvertibel.
Dengan demikian, direksi dan pemilik saham preferen dapat mengubah jenis saham preferen menjadi saham biasa. Persyaratan ini biasanya dilakukan dengan melihat nilai dividen yang diterima pemegang saham atau nilai pasar.
Contoh Common Stock
Salah satu contoh saham biasa atau common stock adalah sekuritas saham. Saham yang biasanya memiliki string ini memiliki simbol yang ditulis sesuai dengan string. Saham Jaminan Seri I adalah surat berharga yang diberikan kepada pemegang saham untuk melaksanakan setiap jaminan Seri I mereka dalam satu saham baru di perusahaan senilai Rs 50.
Berikut beberapa jenis saham biasa dan contohnya yang biasa diperdagangkan di BEI.
- Saham Unggulan, yaitu saham-saham yang telah diakui secara nasional sebagai saham-saham dengan riwayat pendapatan, pertumbuhan dan pengelolaan perusahaan yang berkualitas tinggi. Jenis saham ini biasanya dikeluarkan oleh 5 saham terbesar di indeks LQ45.
- Saham Pertumbuhan, yaitu saham yang memiliki peluang untuk mencapai pertumbuhan keuntungan di atas rata-rata saham pada umumnya.
- Saham Defensif, yaitu saham-saham yang memiliki tingkat stabilitas yang tinggi sehingga dapat bertahan pada saat resesi atau kondisi perekonomian yang tidak stabil.
- Saham Siklis, yaitu saham-saham yang nilainya cenderung meningkat sejalan dengan tren atau kegiatan ekonomi.
- Saham Musiman, yaitu stok yang penjualannya bergantung pada kondisi setiap musim. Misalnya, saham di segmen produk religi.
- Saham Spekulatif, yaitu saham yang nilainya tergantung pada Mudharabah. Saham jenis ini biasanya memiliki tingkat pengembalian yang rendah dan cenderung negatif.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan singkat tentang apa itu saham biasa atau common stock, apa saja ciri-cirinya, perbedaannya dengan saham preferen, dan contoh bursa saham biasa. Setiap jenis saham pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa pemegang saham biasa adalah investor yang berpeluang untuk menerima deviden atau deviden, namun tidak seprioritas pemegang saham preferen.