Forosla.com - Singkatnya, investasi adalah penanaman uang atau aset dengan tujuan menghasilkan pengembalian di masa depan. Ada banyak alat investasi yang bisa dipilih. Salah satunya adalah investasi saham.
Apa itu investasi saham? Apa keuntungan dan risikonya? Bagaimana cara saya berinvestasi di saham? Bagi yang ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan seputar investasi saham di atas, silahkan baca penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Investasi Saham?
Istilah investasi saham sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun, jangan salah. Sebagian orang belum mengetahui apa itu investasi saham.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saham adalah bukti pemilikan sebagian modal perseroan terbatas yang memberikan hak atas dividen dan lain-lain sesuai dengan besarnya modal disetor.
Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham dapat diartikan sebagai tanda modal saham seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu korporasi atau LLC.
Nah, investasi saham adalah penanaman modal dalam bentuk penyertaan sejumlah dana oleh seseorang atau badan usaha yang melaluinya mereka mempunyai tuntutan atas kekayaan dan penghasilan perusahaan dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). ).
Baca Juga : Cara Dapat Uang 500 Ribu Satu Hari
Artinya, jika Anda memutuskan untuk membeli saham suatu perusahaan, secara otomatis Anda akan menerima bagian kepemilikan perusahaan tersebut.
Namun, Anda juga harus siap ketika melihat aktivitas perdagangan saham harian berfluktuasi naik turun karena ini normal sebagai akibat dari permintaan dan penawaran saham ini dan banyak faktor lainnya.
Tujuan Investasi Saham
Jika Anda tertarik untuk belajar berinvestasi saham, Anda harus terlebih dahulu memahami apa tujuan seseorang berinvestasi saham?
Asal tahu saja bahwa tujuan setiap orang saat berinvestasi di perusahaan biasanya berbeda-beda sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan berinvestasi saham adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan aset karena modal yang kita berikan akan dikelola oleh perusahaan sehingga dapat terus berkembang.
- Penyiapan dana untuk keperluan tertentu di masa yang akan datang.
- Cari penghasilan jangka panjang.
- Modal pengembangan usaha.
Tanda-Tanda Anda Siap Berinvestasi Saham
Salah satu tanda kesediaan Anda berinvestasi saham adalah Anda sudah memahami cara berinvestasi saham dan seluk beluknya. Tak hanya itu, ada juga tanda-tanda lain yang menunjukkan kesediaan Anda untuk berinvestasi di saham.
1. Pendapatan lebih besar dari pengeluaran
Jika pengeluaran Anda tidak lebih besar dari pendapatan Anda, ini tandanya Anda sudah siap untuk mulai berinvestasi saham. Jangan khawatir, berinvestasi saham tidak membutuhkan modal yang besar setiap bulannya. Yang terpenting adalah disiplin dan berkomitmen untuk meningkatkan nilai investasi Anda setiap bulannya.
2. Tidak ada utang konsumtif
Jika Anda ingin berinvestasi saham, disarankan agar Anda tidak memiliki utang konsumtif yang terlalu memberatkan. Utang kondumtif di sini berarti utang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak perlu atau hanya sekedar keinginan.
3. Tidak memiliki hutang produktivitas lebih dari 30%
Hutang yang dihasilkan boleh dimiliki oleh seseorang sepanjang dapat digunakan sebagai penunjang profesional. Namun, usahakan untuk tidak membuat premi lebih dari 30% dari penghasilan Anda agar Anda tetap bisa menyisihkan uang untuk investasi.
4. Memiliki dana darurat
Jumlah ideal dana darurat yang perlu disiapkan adalah sekitar 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan Anda. Dana darurat ini penting jika situasi buruk menimpa Anda, agar Anda tetap bisa menyisihkan uang untuk berinvestasi di saham.
Baca Juga : Cara Bermain Forex Untuk Pemula
Keuntungan Berinvestasi Saham
Setelah mengetahui apa itu investasi saham dan tujuannya, mari kita lanjut ke pembahasan selanjutnya, yaitu apa saja kelebihan saham.
Ketika Anda menjadi investor saham, Anda akan mendapatkan dua keuntungan berikut:
1. Dapatkan Dividen
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Besaran dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh direksi perseroan dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan ketika investor menjual saham dengan harga lebih tinggi dari harga beli. Saham adalah aset likuid, sehingga mudah untuk diperdagangkan (melalui bursa).
Baca Juga : Tips Mudah Bermain Saham Bagi Pemula
Risiko Berinvestasi di Saham
Ketika Anda belajar berinvestasi saham, setiap keuntungan pasti akan diikuti dengan risiko. Lantas, apa saja risiko berinvestasi saham? Berikut penjelasannya.
1. Tidak mendapatkan dividen
Umumnya, perusahaan membayar dividen ketika perusahaan menunjukkan kinerja yang baik. Namun, ketika perusahaan menghadapi penurunan kinerja atau kerugian, perusahaan tidak dapat mendistribusikan keuntungan.
2. Capital Loss
Capital loss adalah kebalikan dari capital gain. Hal ini terjadi jika kita menjual saham yang kita miliki dengan harga yang lebih rendah dari harga beli.
Baca Juga : Pengertian Pasar Uang dan Jenisnya
3. Risiko Likuidasi
Dalam hal emiten bangkrut atau likuidasi, pemegang saham memiliki tuntutan terakhir atas kekayaan perseroan setelah seluruh kewajiban emiten dilunasi. Kasus terburuk adalah bahwa dengan tidak adanya aset, pemegang saham tidak mendapatkan apa-apa.
4. Penghapusan saham dari BEI
Karena alasan tertentu, saham dapat dikeluarkan dari bursa (delisted) sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat lagi diperdagangkan (tidak likuid).
Baca juga : Rekomendasi Saham Yang Menjanjikan Untuk Pemula
Bagaimana Cara Investasi Saham
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi saham di pasar modal, ada dua cara berinvestasi saham.
Pertama, membeli saham di pasar perdana. Artinya, Anda membeli saham beberapa perusahaan saat pertama kali ditawarkan kepada publik/investor. Penawaran umum perdana ini sering disebut dengan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Kedua: Membeli saham di pasar sekunder. Dengan cara ini, Anda dapat membeli saham milik investor lain melalui perusahaan saham (broker) yang menjadi anggota bursa (AB). Perlu Anda ketahui bahwa hanya AB yang dapat melakukan jual beli saham melalui sistem perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).