AsuransiBPJS

Tips Daftar BPJS Kesehatan Agar Berhasil

Forosla.com – Bagaimana Daftar BPJS Kesehatan berhasil? Ada 5 hal yang
harus dipahami dan dipersiapkan dalam proses pendaftaran agar efektif, cepat
dan sukses. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, semua
penduduk wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan dan wajib membayar iuran, karena
program JKN bersifat gotong royong, dan kesehatan membantu pasien. 

Tips Daftar Bpjs Agar Berhasil

Perusahaan
wajib mendaftarkan pegawai dan anggota keluarganya serta membayar sebagian
iuran BPJS. Peserta mandiri, bukan pekerja, harus berpartisipasi dengan membayar
sendiri. Sedangkan bagi yang tidak mampu diberikan bantuan oleh pemerintah.
Bagi pegawai (PNS), anggota TNI, Polri, penyelenggara negara, pegawai
pemerintah non-PNS, pegawai swasta, dan pekerja selain yang disebutkan di atas,
tidak perlu khawatir perusahaan yang  akan mendaftar. 

Namun, mereka harus tahu
bahwa sebagian dari gaji mereka akan dipotong untuk membayar iuran pelanggan.

Bagi warga negara yang tidak bekerja, yang disebut peserta
mandiri, harus mendaftarkan diri. Cara tercepat, termudah dan paling efektif
adalah dengan mendaftar secara online.

Tips Daftar BPJS Kesehatan Agar Berhasil

Apa saja yang perlu kita persiapkan dan ketahui sebelum kita mendaftar di BPJS Kesehatan? Simak artikel Mengapa Anda Harus Tahu Sistem
Rujukan BPJS Kesehatan

Persiapkan KTP dan KK

Dalam melakukan pendaftaran online melalui
BPJS-Kesehatan.co.id, peserta perlu menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP),
Kartu Keluarga, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), alamat email dan nomor telepon
yang dapat dihubungi. 

Selanjutnya calon peserta mengisi seluruh formulir, mulai
dari nama, tanggal lahir, alamat, dll, dan peserta diminta untuk memilih
besaran hak sesuai dengan kategori pengobatan yang dipilih. Peserta wajib
memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tercantum pada kartu tanda
penduduk (e-KTP) atau kartu keluarga. Atau peserta juga dapat menggunakan KTP
non elektronik yang masih berlaku, selama NIK pada KTP sama dengan NIK Kartu
Keluarga dan dapat ditemukan di Data Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). 

Dalam peraturan Direksi BPJS Kesehatan juga disebutkan bahwa bayi baru lahir
yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan tidak wajib memiliki Nomor Induk
Kependudukan (NIK), tetapi tetap wajib mencantumkan nomor kartu keluarga orang
tuanya.

Tempat pendaftaran

Peserta dapat mendaftar di kantor Cabang BPJS Kesehatan
dimana saja, meskipun ID Peserta tidak sesuai dengan wilayah kerja kantor
Cabang BPJS Kesehatan setempat. Selain pendaftaran langsung, calon peserta
dapat mendaftar di internet atau online. 

Kini ada perkembangan baru, calon
peserta bisa mendaftar dan bisa mencetak kartu anggotanya secara online atau
e-KTP (identitas elektronik). Cara daftar online melalui www.bpjs-kesehatan.go.id ini akan mengurangi antrian dan memudahkan calon peserta
serta tidak memakan banyak waktu atau menghemat waktu. Namun, metode ini
mengharuskan peserta memiliki koneksi internet dan peralatan komputer yang
sesuai.

Fasilitas Kesehatan

Peserta dapat memilih Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) sesuai dengan alamat tempat tinggal terakhir (tidak harus sama dengan
yang ada di KTP peserta). Dengan memperhatikan hal tersebut, BPJS memberikan
jaminan yang berkesinambungan walaupun peserta berpindah pekerjaan atau tempat
tinggalnya di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga setiap
peserta dapat memiliki akses pelayanan kesehatan di seluruh wilayah di
Indonesia.

Kartu Peserta KTP Elektronik

Pada saat melakukan pendaftaran online atau online, calon
peserta dapat mendaftar dan dapat mencetak kartu anggota online atau tanda
pengenal elektronik (electronic identity). Cara daftar online di
bpjs-kesehatan.go.id akan mengurangi daftar tunggu dan memudahkan calon peserta
serta tidak memakan banyak waktu atau menghemat waktu. 

Sebagaimana tertuang
dalam Pasal 13 Angka A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS
Kesehatan, BPJS Kesehatan wajib memberikan satu nomor identifikasi kepada
peserta. Dalam hal ini BPJS Kesehatan membuat identitas berupa identitas
elektronik (e-KTP) BPJS Kesehatan. Kartu ini berlaku sejak Juni 2014. Manfaat
identitas elektronik hanya diberikan kepada peserta perorangan atau mandiri.

Untuk mempercepat proses entri data, calon peserta dapat
memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sehingga muncul data kependudukan
terkait secara otomatis. Pasalnya, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan
Kementerian Dalam Negeri. Untuk menggunakan atau mengaktifkan identitas
elektronik, calon peserta harus melakukan pembayaran di bank sesuai dengan
virtual account yang disediakan. 

Ada tiga pilihan bank yang dapat menerima pembayaran
iuran BPJS Kesehatan, yaitu Bank Mandiri, BRI dan BNI. Setelah melakukan
pembayaran di bank, peserta dapat mencetak KTP elektronik melalui link yang ada
di email untuk memberitahukan nomor registrasi. E-KTP yang dapat dicetak di
atas kertas biasa ini berisi KTP Peserta BPJS Kesehatan dan memiliki fungsi
yang sama dengan Kartu Peserta BPJS Kesehatan. 

Bedanya, jika digunakan untuk
berobat, KTP elektronik disertai dengan tanda pengenal pendukung berupa Kartu
Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau lainnya. Bagi calon peserta
yang ingin mengambil Kartu Peserta langsung ke BPJS Kesehatan, dapat juga
membawa dokumen lengkap yaitu e-KTP asli, fotokopi dan fotokopi KK (kartu
keluarga), pas foto berwarna 3×4 2 lembar. , dan formulir pendaftaran yang
diperoleh setelah pendaftaran Online, beserta bukti pembayaran bank.

Ketentuan Iuran

Peserta wajib membayar iuran pertama paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender dan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
diterimanya virtual account untuk memperoleh hak dan manfaat jaminan
kesehatan. Setiap orang wajib terlibat dan harus membayar iuran karena program
JKN berlandaskan gotong royong, membantu yang sehat dan yang sakit. 

Langganan
harus dibayar bulanan atau dibayar dalam satu pembayaran di muka untuk beberapa
bulan berikutnya. Jika pelanggan tidak membayar dalam waktu tiga bulan
berturut-turut, sistem akan “dikunci” sehingga kartu BPJS Kesehatan
tidak dapat digunakan untuk manfaat layanan kesehatan. Baca ketentuan terbaru
denda dan tunggakan iuran BPJS.

Satu keluarga adalah wajib

Menurut Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013, Pasal 11
Ayat (3), setiap pekerja yang tidak dibayar wajib mendaftarkan dirinya dan
anggota keluarganya secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sebagai peserta
jaminan kesehatan di BPJS dengan membayar biaya.

Dengan persyaratan ini, pada saat peserta mandiri (bukan
pekerja) mendaftar, online, atau datang ke kantor, semua anggota keluarga yang
tercantum dalam kartu keluarga harus disertakan. Tidak bisa hanya satu peserta yang dapat
berpartisipasi. 

Perusahaan penyelenggara wajib mendaftarkan seluruh pegawai dan
anggota keluarganya pada BPJS Kesehatan dengan melampirkan formulir pendaftaran
badan usaha/badan hukum lainnya dan melampirkan data pegawai dan anggota keluarganya
sesuai format yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan. 

Yang wajib didaftarkan oleh
perusahaan adalah anggota keluarga sampai dengan anak ketiga. Pekerja dapat
mencakup anggota keluarga lainnya, seperti anak keempat dan seterusnya, ayah,
ibu, dan mertua. Untuk itu, pekerja memberikan surat kuasa kepada pemberi kerja
atau badan usaha untuk menambah iuran kepada BPJS Kesehatan.

Kesimpulan

Daftar BPJS Kesehatan adalah salah satu pertanyaan yang
paling sering ditanyakan. Mendaftar sebenarnya tidak terlalu sulit asalkan Anda
memahami proses dan prosedurnya. Ada 5 hal yang perlu Anda persiapkan untuk
mendaftar peserta BPJS Kesehatan. Memahami lima hal ini dapat memastikan
kemungkinan keberhasilan dan keberhasilan pendaftaran tinggi.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button